Tag: film

Film The Chair Dengan Bintang Ji-Yoon-KIm Hadir Di Netflix

Film The Chair Dengan Bintang Ji-Yoon-KIm Hadir Di Netflix

Jauh sebelum dia menjadi sejarah dan sosok di belakang salah satu wanita paling kaya dan multidimensi di televisi  dari Dr. Cristina Yang tentang “anatomi abu-abu” hingga Eve Polastri di “Killing Eve”  dan jauh sebelumnya daripada namanya menjadi T-shirt, dia membintangi sebuah film Kanada kecil yang dikenal sebagai “kebahagiaan ganda.” ditulis dan disutradarai oleh pembuat film Cina Kanada Mina Shum, yang kemudian sering beradu akting dengan Oh, film ini adalah kisah potongan gaya hidup dari batu giok Li Oh, seorang amatir yang ambisius di film aslinya.

Film The Chair Oleh Dr. Ji-Yoon Kim

Film ini tetap terasa hidup selama bertahun-tahun setelah itu karena beberapa wanita muda Asia menjalani hidupnya. Kami melihatnya mencolok bersama sahabatnya, menentukan kencan, menavigasi harapan keluarganya dan mencoba menemukan caranya di planet ini. Ini adalah salah satu film yang saya harap saya miliki secara umum tentang banyak hal sebelumnya dalam gaya hidup saya, sebagai pengganti penerimaan paling efektif yang saya temukan tahun ini, seperti yang saya ajarkan kepada Oh ketika dia menyebutkan film itu di seluruh akun kami.

Dalam “The chair,” yang tayang perdana hari Jumat, dia memerankan Dr. Ji-Yoon Kim, ketua cabang bahasa Inggris di sebuah perguruan tinggi seni liberal fiksi New England. Dalam setiap peran, dia berada dalam posisi untuk menarik dan menarik dari tempat-tempat dalam dirinya, yang “ternyata benar-benar terhormat bagi saya,” katanya.

Sinopsis Film The Chair

Masing-masing juga merupakan karakter yang sangat berdaging yang kemudian menjadi orang Asia. Mereka membenturkan keseimbangan yang tepat di tengah menggali identitas Asia mereka dengan membawa detail yang dipilih secara budaya — dan bukan kenyataan yang berlebihan tentang mereka atau menjadikannya satu-satunya elemen kecerdasan. Karakter Oh menjadi diri mereka yang berlimpah, yang, sama seperti sekarang, tampak radikal. Selama beberapa tahun terakhir, warga Asia Amerika memiliki kesempatan lebih besar untuk merasa terlihat di layar. tetapi perannya masih belum cukup banyak. setiap film, pameran atau karakter masih merupakan peristiwa.

Dalam karir yang penuh dengan ketinggian yang luar biasa, penampilan Oh sebagai Ji-Yoon menandai pencapaian baru. Ini adalah pertunjukan yang indah dari keterampilannya yang berlimpah, dan ada begitu banyak lapisan aktualitas dalam persona. karena wanita pertama dan orang dewasa kulit berwarna yang memimpin cabangnya, Ji-Yoon berharap dapat menggunakan kekuatannya untuk mengubah institusi. pada kenyataannya, pekerjaan itu melibatkan banyak memadamkan api setiap hari dan menjaga cabang yang ambigu tetap bertahan. Dia menghadapi kekuatan besar di berbagai bidang, mulai dari kepemimpinan fakultas hingga para peserta fakultasnya. Ajudannya, sahabatnya dan akan-mereka-tidak-mereka cintai, menagih Jay Duplass, menjadi terpengaruh dalam pertengkaran kampus yang semakin membahayakan departemen dan penilaian Ji-Yoon.

Film Dokumenter Anne Frank Masih Menjadi Salah Satu Terbaik

Folman menciptakan kembali kisah Anne dalam kilas balik yang indah dan ceria untuk membedakan warna abu-abu monoton dari Amsterdam modern, tidak hanya menumbangkan kiasan film sejarah tetapi juga membawa pulang poin bahwa kita masih hidup dalam akibat gelap dari kekejaman masa lalu. Animasinya indah, dengan kamera mendistorsi perspektif untuk menempatkan kita pada sudut pandang protagonis muda kita. Meskipun Nazi hadir, mereka muncul sebagai makhluk jahat tak bersuara, berjubah dengan topeng putih pucat, selalu berdiri di barisan, siap menyerang.

Kisah Anne Frank Masih Menjadi Salah Satu Yang Terlaris

Pertama kali digagas oleh Anne Frank Foundation untuk mengatasi peningkatan penyangkalan Holocaust dan antisemitisme, Di mana Anne Frank melakukan pekerjaan yang sangat menyentuh dalam memperbarui kisah Frank ke zaman modern. Folman menarik paralel langsung dalam penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan krisis pengungsi hari ini di Eropa. Apa yang kurang dalam kehalusan film ini dikompensasikan dengan mengemas kembali cerita dan kenangan Anne menjadi pelajaran bagi remaja masa kini, yang seharusnya tidak hanya mengetahui cerita Anne, tetapi juga bagaimana kaitannya dengan keyakinan Otto Frank akan pentingnya menyelamatkan nyawa satu orang pun. anak.

Kisah Membuktikan George Mallory Berhasil Mencapai Puncak Gunung Everest

Patrick Imbert mengadaptasi manga Jiro Taniguchi The Summit of the Gods menjadi drama thriller animasi yang mengasyikkan tentang pendakian gunung, obsesi, dan pemandangan indah yang polos. Film ini mengikuti seorang fotografer Jepang yang menjadi terobsesi dengan pencarian seorang pendaki gunung Jepang yang telah lama hilang yang mungkin telah menemukan kamera yang dapat membuktikan apakah pendaki gunung Inggris George Mallory mencapai puncak Gunung Everest tiga dekade sebelum ekspedisi resmi pertama ke mencapai puncak.

The Summit Of The Gods Menjadi Salah Satu Film Mendaki Gunung Terbaik

Imbert menangkap obsesi dan gairah yang mendorong pria dan wanita ini untuk memulai perjalanan yang sangat berbahaya untuk menjadi yang pertama dalam sesuatu. Meskipun bukan film dokumenter, The Summit of the Gods mengambil pendekatan yang cermat terhadap akurasi teknis dalam penggambarannya tentang pendakian gunung, menunjukkan kepada Anda setiap instrumen yang digunakan, mendekati setiap langkah, setiap kapak es, setiap momen perencanaan dalam detail yang menyiksa namun menarik. Film ini juga menggunakan keheningan dan ruang seperti yang dilakukan beberapa film Barat, menggunakan konsep Jepang tentang ruang negatif untuk menonjolkan perasaan menyendiri di alam. Ada bentangan panjang di mana kita tidak mendengar apa-apa selain angin dingin dan napas panjang yang sulit dari para pendaki sementara pemandangan megah diciptakan kembali dengan indah dengan warna-warna ekspresionis. Mempekerjakan campuran animasi D dan D yang dibuat dengan sangat baik, dan dibantu oleh skrip pedih yang tidak menghindar dari bahaya dari apa yang digambarkannya, The Summit of the Gods menyaingi aksi langsung apa pun untuk menghadirkan salah satu film terbaik tentang mendaki gunung yang pernah ada.