Zaman sekarang ini banyak sekali orang yang lebih senang dan tertarik dalam hubungan FWB atau dikenal juga dengan friends with benetfit. Hal ini bisa dibilang seperti open relationship juga. Dan ini sudah menjadi hal yang lazim dilakukan apalagi di kota-kota besar. Sudah banyak sekali yang menjalani hubungan seperti ini. Bahkan orang banyak terang-terangan mengungkapkan mereka hanya mencari sekedar pasangan FWB saja. Dan itu menjadi hal biasa.
Maraknya Orang Menjalani Hubungan Friends With Benefit (FWB)
Hal ini masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Ada yang mengatakan itu tidaklah baik. Ada yang merasa itu okey saja. Sehingga kita tidak bisa mengatakan hal tersebut salah atau benar. Yang pasti semua kembali pada pribadi masing-masing. Karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Okey saja jika kalian memilih untuk friends with benefit with someone. Selama tidak ada paksaan dan dijalani dengan sama-sama mau. Dengan masing-masing sudah tahu konsekuensi nya apa jika melakukan hal tersebut. Tapi ada juga orang yang anti dengan FWB.
Ada beberapa alasan kenapa orang menyukai hubungan FWB. Pertama biasanya orang tersebut tidak mau terikat dalam suatu hubungan. Karena jika sudah terikat dengan suatu hubungan, nanti akan ada perubahan. Dan dimana beberapa hal menjadi ada batasan. Dan mulai ada larangan untuk ini itu. Dan biasanya orang yang memilih untuk FWB adalah orang yang tidak suka di atur atau di larang. Jadi keduanya dekat, melakukan hubungan layaknya orang pacaran. Tapi mereka tetap bebas bisa dekat dengan orang lain pun. Dan keduanya sudah sepakat dari awal. Tapi tidak jarang orang yang melakukan FWB malah terjebak.
Karena pada akhirnya keseringan bareng, membuat salah satu pihak biasanya menjadi baper. Dan akhirnya malah mulai protective, dan mulai melewati batas yang dimana sudah disepakati di awal. Dan hal ini kadang membuat FWB terlihat sebagai suatu hubungan yang kompleks. Sehingga banyak orang mengatakan. Jika kalian ingin menjalani hubungan FWB, kalian harus menjauhi menikmati hubungan dengan perasaan.